Minggu, 04 Juni 2017

Problematika Pendidikan di daerah Pontianak

 Problematika Pendidikan di daerah Pontianak
     1. Rendahnya Kualitas Sarana Fisik
Untuk sarana fisik misalnya, banyak sekali sekolah dan perguruan tinggi kita yang gedungnya rusak, kepemilikan dan penggunaan media belajar rendah, buku perpustakaan tidak lengkap. Sementara laboratorium tidak standar, pemakaian teknologi informasi tidak memadai dan sebagainya. Bahkan masih banyak sekolah yang tidak memiliki gedung sendiri, tidak memiliki perpustakaan, tidak memiliki laboratorium dan sebagainya.
    2. Rendahnya Kualitas Guru
Keadaan guru di Indonesia juga amat memprihatinkan. Kebanyakan guru belum memiliki profesionalisme yang memadai untuk menjalankan tugasnya sebagaimana Kendati secara kuantitas jumlah guru di Indonesia cukup memadai, namun secara kualitas mutu guru di negara ini, pada umumnya masih rendah. Secara umum, para guru di Indonesia kurang bisa memerankan fungsinya dengan optimal, karena pemerintah masih kurang memperhatikan mereka, khususnya dalam upaya meningkatkan profesionalismenya. Secara kuantitatif, sebenarnya jumlah guru di Indonesia relatif tidak terlalu buruk.. Meskipun demikian, dalam hal distribusi guru ternyata banyak mengandung kelemahan yakni pada satu sisi ada daerah atau sekolah yang kelebihan jumlah guru, dan di sisi lain ada daerah atau sekolah yang kekurangan guru. Dalam banyak kasus, ada SD yang jumlah gurunya hanya tiga hingga empat orang, sehingga mereka harus mengajar kelas secara paralel dan simultan.
        3.Permasalahan Pemerataan Pendidikan
                Permasalahan yang sering ditemukan di wilayah Kalimantan Barat ialah masalah                                    pemerataan pendidikan di daerah-daerah terpencil atau daerah pedalaman Kalimantan Barat. Perlu kita ketahui masalah pemerataan pendidikan adalah persoalan bagaimana sistem pendidikan dapat menyediakan kesempatan yang seluas-luasnya kepada seluruh warga negara untuk memperoleh atau mengenyam pendidikan, sehingga pendidikan ini menjadi wadah pengembangan sumber daya manusia untuk menunjang suatu pembangunan daerah dan negara. Memang tidak bisa dipungkiri masalah pemerataan pendidikan di wilayah Kalimantan Barat menjadi permasalahan krusial yang harus dicarikan jalan keluarnya oleh pemerintah dan masyarakat. Melihat daerah terpencil dan terisolir memang pemerataan pendidikan sangat miris karena masih banyak anak-anak yang tidak sekolah bahkan tidak bisa melanjutkan pendidikannya lagi.
          4.Mahalnya Biaya Pendidikan
Pendidikan bermutu itu mahal. Kalimat ini sering muncul untuk menjustifikasi mahalnya biaya yang harus dikeluarkan masyarakat untuk mengenyam bangku pendidikan. Mahalnya biaya pendidikan dari Taman Kanak-Kanak (TK) hingga Perguruan Tinggi (PT) membuat masyarakat miskin tidak memiliki pilihan lain kecuali tidak bersekolah. Orang miskin tidak boleh sekolah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar